Kepala Staf Presiden mengungkapkan tantangan baru yang akan dihadapi pemerintah daerah terkait rombongan kepulangan para dari luar negeri (repatriasi) di tengah masa pandemi (covid-19).
"Mereka yang datang dari luar negeri akan diberlakukan pendekatan protokol kesehatan yang sangat ketat, tidak hanya tes (screening) mereka akan di PCR, setelah itu diberikan buku panduan tentang bagaimana isolasi mandiri, itu nanti akan segera dijalankan," terang Moeldoko.
Ia kembali menegaskan kepada setiap kepala daerah untuk mewaspadai gelombang kepulangan WNI dari luar negeri dengan sangat baik, perlu dukungan dan koordinasi berbagai pihak seperti menyiapkan tempat isolasi mandiri dan sebagainya terkait tantangan baru ini.
Pernyataan itu muncul sebagai respons kekhawatiran dari Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan sebagian besar para Kepala Daerah terkait Peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang transportasi selama masa mudik Idul Fitri tahun 1441 Hijriah. Pengendalian
"Kami dari daerah sangat merasa hadirnya pemudik di daerah kami membuat persoalan covid-19 tidak akan pernah selesai. Dari jumlah positif itu semuanya 41-an adalah impor dari luar selebihnya transmisi lokal," ucap Irwan dalam diskusi daring yang sama.
Sehingga Moeldoko kembali menegaskan relaksasi mudik tidak akan terjadi, namun lebih dari itu, kepala daerah harus mengencangkan sabuk untuk menghadapi gelombang baru dari repatriasi."Sangat dipastikan tidak ada kebijakan melonggarkan mudik, sama sekali tidak ada. Mudik tetap dilarang. Tetapi sekali lagi kita akan menghadapi gelombang orang-orang yang bekerja di luar negeri, itu nanti akan pulang dengan jumlah cukup besar," jawab Moeldoko.
0 comments:
Post a Comment